Apa Itu Web Crawler? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja

web crawler

Web crawler berperan penting dalam setiap mesin pencarian. Pelajari lebih lanjut mengenai apa itu web crawler, fungsi, cara kerja dan contohnya di sini.
Tahukah Anda bagaimana mesin pencarian bekerja? Di balik mesin pencarian tersebut, ternyata ada sebuah web crawler tool yang berfungsi untuk mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai website. Lalu, apa itu web crawler sebenarnya?

Pengertian dan Fungsi Web Crawler

Web crawler adalah sebuah tool yang menyimpan dan mengindeks konten dari seluruh website yang ada di Internet. Istilah lainnya yang mungkin Anda dengar adalah laba-laba atau spider dan bot mesin pencarian atau search engine bot.
Web crawler sendiri diambil dari istilah crawling, artinya merangkak atau merayap. Sedangkan crawling data adalah proses mengakses website secara otomatis dan mengambil data secara menyeluruh.
Web crawler berfungsi untuk membantu mesin pencarian untuk mengetahui isi website dan tentang apa website tersebut. Dengan begitu, mesin pencarian dapat mengoptimalkan proses pencarian informasi.

Bagaimana Web Crawler Bekerja?

Untuk lebih jelasnya, berikut cara kerja web crawler:

1. Mengindeks website yang sudah pernah di-crawling sebelumnya

Pertama, web crawler akan mengindeks kembali website yang pernah di-crawling sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengecek konten dan update terbaru dari website tersebut.
Pada website tersebut, web crawler akan menelusuri sitemap atau peta situs. Berdasarkan sitemap itulah, web crawler memulai proses crawling.
Tak hanya sampai di situ, web crawler juga akan menelusuri link-link yang ada pada setiap halaman dan memasukkannya ke dalam daftar antrian. Selanjutnya, web crawler akan mengunjungi link tersebut dan mengulang aktivitas seperti pada halaman sebelumnya.
Cara cepat untuk membuat sitemap adalah dengan me-install plugin. Seperti pada WordPress misalnya, Anda dapat me-install plugin Google XML Sitemaps.
Belum punya website berbasis WordPress? Tidak masalah!
Anda bisa mengecek Instant Deploy DomaiNesia yang menawarkan pembuatan website WordPress hanya dengan satu kali klik. Kabar baiknya, fitur ini tidak memerlukan programming sama sekali.
Jadi, cocok untuk Anda yang pemula, tapi ingin membuat website dari nol. Jika Anda tertarik, Anda dapat mengujungi website domainesia.com hosting indonesia terbaik saat ini.

2. Mengindeks Seed URLs

Selain mengindeks kembali website yang pernah dikunjungi, web crawler juga mengindeks website baru atau yang biasa disebut sebagai Seed URLs. Setelah itu, web crawler akan melakukan proses crawling yang sama dengan sebelumnya.
Karena web crawler mengindeks website berdasarkan sitemap, maka penting bagi pemilik website untuk menyediakan sitemap. Hal ini bertujuan untuk mempermudah web crawler mengeksplor website.
Selanjutnya, link-link tersebut akan masuk ke dalam daftar crawling, dan akan dikunjungi pada proses crawling berikutnya.
Karena ada begitu banyak website di Internet dan link yang terus bertautan, maka proses crawling akan menjadi tak terbatas. Walaupun begitu, algoritma web crawler bot sudah memahami kapan ia harus berhenti, berpindah link, kembali ke website tersebut untuk mengecek konten terbaru dan algoritma lainnya.

3. Menambah dan memperbaharui daftar indeks

Web crawler akan menyimpan semua informasi dan konten hasil crawling. Tak heran, mesin pencarian memerlukan tempat penyimpanan yang besar untuk menyimpan seluruh informasi dan konten tersebut. Seperti misalnya meta tag, teks atau tulisan, kata kunci, gambar, video dan file lainnya.

4. Seberapa sering web crawler bekerja?

Pada dasarnya, web crawler bekerja selama 24 jam penuh. Namun, algoritma web crawler memungkinkan sebuah website dikunjungi lebih sering daripada website lainnya.
Beberapa hal yang mempengaruhi hal tersebut adalah tingkat kepopuleran website, banyaknya kunjungan website dan tingkat frekuensi pembaharuan konten website.

5. Memblokir aktivitas web crawler dengan robots.txt

Jika Anda tidak ingin web crawler mampir atau menjelajah sebuah konten dari website, Anda dapat menambahkan file robots.txt. Protokol robots.txt ini juga merupakan cara untuk memberikan petunjuk kepada web crawler tentang halaman yang boleh dan tidak boleh diindeks.
File robots.txt ini adalah file yang pertama kali dicek oleh web crawler sebelum memulai proses crawling. Jadi, Anda dapat menambahkan aturan-aturan web crawling sesuai yang Anda inginkan.
web crawler

Contoh Web Crawler

Tanpa sadar, web crawler ada pada setiap aktivitas browsing Anda. Berikut beberapa web crawler yang mungkin sering Anda dengar:

a. Googlebot dari Google

Sebagai mesin pencarian terbesar, Google memiliki Googlebot untuk melakukan seluruh aktivitas crawling. Terdapat dua bot yang masing-masing digunakan untuk menelusuri perangkat desktop dan mobile, yaitu Googlebot Desktop dan Googlebot Smartphone.
Selain itu, Google juga memiliki beberapa web crawler yang lebih spesifik untuk mengindeks file yang juga spesifik. Seperti misalnya, Googlebot Images, Googlebot Videos, Googlebot News dan AdsBot.

b. Bingbot dari Bing

Jika Google memiliki Googlebot, maka Bing juga memiliki web crawlernya sendiri yang benama Bingbot. Selain itu, Bing juga memiliki web crawler yang dirancang khusus untuk mengindeks iklan, yaitu AdIdxBot. Baik Bingbot dan AdIdxBot memiliki dua versi, yaitu versi desktop dan mobile.

c. Yahoo! Slurp dari Yahoo!

Yahoo! Slurp memiliki kemampuan untuk mengindeks link atau halaman yang dinamis. Algoritma crawler bot dari Yahoo! ini sangat mengoptimasi mesin pencarian Yahoo!
Selain itu, Yahoo! Slurp dari Yahoo! ini juga membantu mengumpulkan konten dari website yang bekerja sama untuk kemudian ditampilkan pada rubik berita, keuangan, olahraga dan lain sebagainya.
Setelah mengenal lebih jauh tentang apa itu web crawler dan seberapa pentingnya terhadap mesin pencarian, tentunya Anda ingin web crawler mengindeks website Anda. Maka, mulailah mengoptimasi website Anda dengan menambahkan sitemap, robots.txt atau menambahkan backlink pada website lainnya.